Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi

Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi

Sore itu jalan di Perumahan Sungai Gangga Residence agak lengang. Dewa Ayu Windu Sari Devi mengambil pose terbaiknya di sana. Sepasang sepatu hak tinggi berukuran 13 cm membuatnya lebih tinggi dari biasanya. “Dulu saya memang suka modeling, jadi sudah terbiasa dengan sepatu hak tinggi. Hanya saja sekarang sudah jarang catwalk lagi, “ungkap perempuan dengan tinggi 171 cm itu.

Sebuah dress bermotif endek warna hijau tua membalut tubuhnya. Gencarnya Kota Denpasar dalam mempromosikan produk tenun lokal membuat perempuan kelahiran 29 Januari 1994 ini tergerak hatinya untuk mencintai salah satu fashion etnik tersebut. Tak ketinggalan sebuah tiara menghiasi tatanan rambutnya Tiara tersebut diraihnya bersama selempang bertuliskan Miss Internet Bali 2013 pada 14 September 2014 lalu. Kini, dua atribut penting tersebut mengiringi aktivitas sosialnya. Bidikan kamera Money & I Magazine pun menangkap pendaran outer beauty dari Duta Internet Bali ini.

Belum genap empat bulan masa jabatan Miss Internet 2013 itu disandang Devi, begitu sapaan akrabnya, telah disibukan oleh seabrek kegiatan sosial yang berkaitan tentang sosialisasi internet. Program Miss Internet Bali 2013 pertama kali diperkenalkan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Wilayah Bali sebagai penyelenggara. “APJII sendiri ingin membuat sebuah duta internet melalui Miss Internet Bali ini, yang tujuannya tak lain agar mampu mensosialisasikan kepada masyarakat Bali tentang pentingnya penggunaan internet yang sehat, aman, dan produktif,” terangnya usai pemotretan.

Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi

Sebagai seorang Miss Internet Bali pertama, Devi didaulat untuk menjadi jembatan komunikasi antara para ahli IT dengan masyarakat umum. “Tidak semua masyarakat melek dengan istilah IT. Di sini saya mencoba menyampaikan segala informasi tentang internet tersebut dengan bahasa yang lebih ringan dan mudah dicerna oleh masyarakat,” terang finalis Teruna Teruni Denpasar 2010 . Bali termasuk salah satu daerah di Indonesia yang cakupan penggunaan internetnya cukup luas. Meski begitu, masih saja ada daerah di Bali yang belum mengenal dan enggan peduli dengan penggunaan internet.

Oleh karena itu, Miss Internet Bali bersama APJII terjun ke banjar-banjar di Bali demi mensosialisasikan seputar dunia internet. “Untuk sekarang, kita masih terjun di seputaran wilayah Denpasar dan Badung. Ini pun sudah cukup banyak banjar yang kami kunjungi. Namun tahun ini kita punya target untuk menjangkau wilayah Bali Utara.” sambung putri dari pasangan Drs.Dewa Nyoman Rijaya dan Dewa Ayu Putri. Devi menambahkan bahwa Miss Internet dan APJII sendiri selain memiliki program APJII Goes To Banjar, mereka juga menyelenggarakan program APJII Goes To Campus dan APJII Goes To School. “Kita juga kerap mengadakan talk show internet di radio-radio,” terangnya.

Mahasiswi Semester 5 Ekstensi Jurusan Sumber Daya Manusia, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ini menjelaskan bahwa netizen dewasa ini acap kali belum paham tentang tata cara penggunaan internet yang baik dan benar. “Mereka terkadang tak peduli aturan-aturan penggunaan internet itu seperti apa. Di dunia nyata bisa jadi mereka tahu bagaimana sepatutnya berlaku sopan santun, namun belum tentu di dunia maya. Di internet, mereka bisa seenaknya ngebully orang dan melontarkan kata-kata kasar,” ungkap perempuan yang juga suka nge-MC. Di sinilah tugas Miss Internet dalam mengedukasi mereka dengan memperkenalkan sejumlah pasal-pasal terkait hukum IT.

Sejumlah kasus penipuan online yang merebak di jejaring media sosial juga menjadi sorotan Devi dan APJII. “Banyak korban penipuan dalam jual beli online yang enggan atau tak tahu menahu bagaimana cara melaporkan tindakan itu kepada yang berwajib. Mereka terpaksa merelakan uangnya melayang begitu saja. Padahal sebenarnya kasus tersebut bisa ditindaklanjuti,” ujar alumni SMAN 7 Denpasar ini.

Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi

Sudah pukul 18:30, petang menembus kediaman Devi di Sungai Gangga Residence. Usai pemotretan sesi kedua dan dijejal berbagai pertanyaan interview, belum jua mampu menurunkan rona cerah di wajahnya. “Gini nih udah lama enggak jadi foto model lagi, makanya masih semangat,” gurau perempuan penyuka media sosial Instagram ini. Kali ini sebuah pertanyaan meluncur lagi dalam perbincangan sore itu, “Mengapa duta internet itu harus wanita?”. Runner Up-1 Jegeg Bagus Gianyar 2013 ini pun menjawabnya dengan sedikit tawa. “Wanita itu dirasa lebih komunikatif dan lebih mudah cair ketimbang pria dalam menjalin percakapan, terutama untuk masuk ke lingkungan anak-anak, remaja, maupun orang tua. Ini yang membuat pesan dari sosialisasi internet tersebut akan mudah untuk disampaikan,” jelas perempuan yang punya hobi menari.

Lantaran pertanyaan tersebut pikirannya pun meloncat ke event Internet Government Forum yang diadakan pada November 2013 lalu di Bali. Event skala Internasional tersebut begitu membekas bagi Devi, bukan hanya karena itu merupakan event pertama saat dirinya mulai menjabat sebagai Miss Internet Bali 2013, tapi juga karena ada beberapa aktivis kesetaraan gender dari negara tetangga yang menilai atribut Miss Internet itu telah menunjukan eksploitasi terhadap kaum wanita. Jelas Devi kaget, terlebih aktivis-aktivis tersebut ingin berdemo terkait predikatnya tersebut.

“Lantas saya dan APJII pun berusaha menjelaskan kepada mereka, bahwa di sini tidak ada eksploitasi terhadap wanita, apalagi saya sendiri tidak pernah sedikit pun merasakan hal yang mereka anggap sebagai sebuah eksploitasi. Malah melalui Miss Internet ini lah, kaum wanita bisa unjuk gigi, bahwa mereka bisa setara dengan pria di bidang IT ini. Bahwa kontes ini bukan ajang pamer fisik, melainkan wawasan dan intelegensia wanita terhadap dunia IT. Kami pun sempat menunjukan dokumentasi kegiatan Miss Internet di banjar-banjar kepada mereka,” tutur anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi. Miss internet Bali 2013

Bagi Devi, peranan wanita dalam praktek berinternet sehat, aman, dan produktif itu amat penting. Ketika ia mengunjungi ibu-ibu PKK di sebuah banjar di daerah Mengwi, perempuan asli Gianyar ini menemukan banyak dari mereka yang belum melek internet dan menganggap faktor usia menjadi penghalang. “Padahal kalau kita sebagai wanita yang juga seorang ibu sudah paham betul dalam berinternet, maka kita pun akan menjadi lebih mudah dalam mengedukasi anak-anak kita tentang bagaimana berlaku baik saat memanfaatkan internet tersebut. Tentu kita jadi mudah memproteksi dan mengawasi mereka kan!,” katanya. Di samping itu, Devi juga menekankan bahwa internet mampu memberdayakan wanita untuk lebih produktif dalam berwirausaha.

Puluhan piala terpajang rapi di ruang tamu Devi. Perempuan yang bercita-cita membuka usaha di bidang fashion ini tak memperkenalkannya khusus satu persatu, namun memberitahukan secara umum bahwa juara-juara tersebut diraihnya di bidang modeling dan ajang beauty pageant. Baginya, mengikuti ajang seperti Miss Internet Bali 2013 membuka banyak peluang dan pengalaman baru. “Saya selalu merasa tertantang untuk ikut ajang beauty pageant. Untuk Miss Internet ini sendiri saya nggak pasang target sama sekali. ini ikut pun karena didaftarin teman. Meski begitu, saya bersyukur bahwa berkat ajang ini saya menerima banyak wawasan tentang IT serta membuka banyak networking. Ini kesempatan yang langka,” pungkas wanita yang mengaku bukan termasuk pecandu jejaring media sosial.

Pukul 19.00 WITA malam makin menjadi-jadi. Perbincangan pun mengusai. Sebelum berpisah, Devi ingin melihat hasil jepretan sore tadi. Tak disangka esoknya telah menghiasi dinding akun Instagramnya. Nice, Miss Internet!

Selengkapnya

Jelang Miss Tourism World

Dewa Ayu Windu Sari Devi Jelang Miss Tourism 2017/2018
Perwakilan Indonesia pada ajang Miss Tourism World 2017/2018 Dewa Ayu Windu Sari Devi berpose mengenakan kostum nasional yang disiapkanajang Miss Tourism World di kawasan Kuta, Bali, Minggu (7/1/2018). Windu Sari Devi akan bersaing dengan wakil dari puluhan negara sedunia dalam ajang Miss Tourism World 2017/2018 yang akan digelar 9-28 Januari di Melaka, Malaysia. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi Sore Hari Bersama Dewa Ayu Windu Sari Devi Reviewed by Avril Fumia on 4:07:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.